Era Peretasan 3: Peretasan sebagai Alat yang Merusak dan Alat Kriminal

Era Peretasan 3: Peretasan sebagai Alat yang Merusak dan Alat Kriminal

Di era modern ini, internet telah menjadi bagian penting dari kehidupan kita, digunakan oleh berbagai institusi untuk menyimpan informasi penting dan melakukan transaksi online. Namun, hal ini juga membuat internet menjadi target yang menarik bagi para peretas.

Jangkauan dan Dampak Peretasan yang Luas

Internet yang mendunia memungkinkan peretasan dilakukan lintas negara dan benua. Penyebaran virus komputer bahkan lebih cepat dari pandemi virus fisik. Beberapa contohnya adalah virus Melissa (1999) dan virus "ILOVEYOU" (2000) yang menyebar dengan cepat dan menyebabkan kerusakan besar di seluruh dunia.

Contoh-contoh Kasus Peretasan yang Merugikan

Artikel ini memberikan beberapa contoh kasus peretasan yang merugikan, antara lain:

  • Seorang remaja melumpuhkan sistem komputer di bandara kecil di Amerika.
  • Peretas Indonesia menggeser posisi satelit.
  • Peretas di Inggris meniru pengontrol lalu lintas udara.
  • Peretas memodifikasi program judi online dan menyebabkan kerugian besar.
  • Pencurian uang di sistem kereta bawah tanah New York.
  • Serangan balas dendam oleh peretas di Swedia dan terhadap perusahaan Sony.

Peretasan di Era Ponsel Cerdas dan Jejaring Sosial

Dengan meningkatnya penggunaan ponsel cerdas dan jejaring sosial, target peretasan juga meluas. Pengguna e-banking, m-banking, atau m-commerce dapat diretas melalui berbagai cara, termasuk melalui internet yang tidak aman atau melalui penipuan di media sosial.

Jenis-jenis Peretas: Topi Putih, Topi Hitam, dan Topi Abu-abu

Dalam dunia peretasan, terdapat tiga jenis peretas:

  • Peretas Topi Putih (White Hat Hacker): Mereka menggunakan keahliannya untuk mencari celah keamanan dan meningkatkan keamanan sistem secara etis dan legal.
  • Peretas Topi Hitam (Black Hat Hacker/Cracker): Mereka menggunakan keahliannya untuk merusak, mencuri data, dan melakukan tindakan ilegal untuk keuntungan pribadi.
  • Peretas Topi Abu-abu (Grey Hat Hacker): Mereka berada di antara topi putih dan topi hitam. Mereka mungkin mencoba memperbaiki kelemahan sistem tanpa keuntungan finansial, tetapi tindakan mereka tetap ilegal jika tidak mendapatkan izin.

Kesimpulan

Era peretasan 3 menunjukkan bahwa peretasan telah menjadi masalah serius dengan dampak yang luas dan merugikan. Penting bagi kita untuk memahami berbagai jenis peretas dan risiko yang terkait dengan penggunaan internet dan teknologi digital.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

KEJAHATAN DI DUNIA DIGITAL

PERETASAN