Denzel Alvaro

Era Peretasan 2: Munculnya Sisi Gelap Peretasan Peretasan mengalami perubahan makna seiring dengan perkembangan teknologi komputer. Jika dulu peretas hanya berusaha mengeksploitasi batasan teknis sistem, kini mereka juga melanggar etika dan hukum. Pada tahun 1980-an, muncul sisi gelap peretasan dengan penyebaran virus komputer, vandalisme digital, pencurian informasi pribadi, dan manipulasi sistem telepon. Peretasan sistem komputer di pusat penelitian, perusahaan, atau lembaga pemerintah menjadi tantangan yang menarik dan membanggakan bagi para peretas. Beberapa kasus terkenal pada masa itu antara lain: Kasus Clifford Stoll, di mana seorang peretas Jerman membobol lusinan komputer di Amerika Serikat untuk mencuri informasi tentang nuklir dan intelijen, lalu menjualnya ke Uni Soviet. Kasus Internet Worm (Morris Worm) tahun 1988, sebuah program komputer yang memanfaatkan kerentanan internet dan menyebar dengan cepat ke komputer yang menjalankan sistem operasi UNIX, menyebabkan gangguan...

A. Keamanan Data dan Informasi Evolusi Peretasan : Istilah "peretasan" awalnya memiliki konotasi positif, merujuk pada keahlian dan kreativitas dalam pemrograman. Namun, seiring waktu, konotasi negatif muncul, mengaitkannya dengan kejahatan dan aktivitas merusak.  Era Peretasan 1 (1960-an - 1970-an) : Pada era ini, peretas adalah programmer kreatif yang sangat memahami teknik komputasi. Mereka mengembangkan program, permainan, dan sistem operasi. Aktivitas mereka didorong oleh rasa ingin tahu, tantangan, dan keinginan untuk menjelajahi sistem. Mereka umumnya tidak berniat melakukan kejahatan atau kerusakan. Definisi Peretas di Era 1 : Peretas pada era ini digambarkan sebagai orang yang menikmati penjelajahan sistem secara rinci untuk mengembangkan kemampuan mereka, dan mereka yang memprogram dengan antusias. Mereka berusaha mengeksploitasi batasan-batasan teknis, keamanan, hukum, dan keterampilan. Contoh Peretasan Positif di Era 1 :* Penggemar Nintendo Wii yang me...